Kamis, 07 November 2013

WISUDA 2012

Inilah  beberapa album kenangan saat wisuda tahun 2012 ... acara jabat tangan dngan kepalaMadrasah
MA ANNUR SAWAHAN




Dengan memakai kebaya kuning ,, Khoiriyatul berjabat tangan dengan kepala madrasah MA ANNUR ,. :)

 

                                                                Acara foto bersama siswa
 

                                    Kepala Madrasah memberikan sambutan kepada wali murid .

Rabu, 06 November 2013

SUKA SUKA

Selo rejo at the moment



Selasa, 14 Februari 2012

nostalgia

nostalgia

Dipantai ini terkenang semua memori yang membuatku tak ingin melangkah ke masa sekarang ,karena saat disini yang terpandang oleh mata adalah hamburan sinar mentari nan indah,suasana kamar bagai kamar nobita,seruan ombak yang menggulung-nggulung seakan memanggilku untuk menemaninya.Para nelayan yang mencari ikan laut menambah pula pemandang pantai masa itu.Sungguh indah jika teringat oleh fikiran ini.Sekarang aku berdiri tegak disini bukan menyandang predikat sebagai anak pantai kembali,melainkan seseorang yang sedikit sukses karena sebuah mukjizat dan keberuntungan dari tuhan.Dulu setiap minggu pagi pakaian yang kukenakan hanyalah kaos oblong dengan celana jeans berukuran sampai lutut,dengan membawa bekal dan jala aku siap berangkat menemani ayahku mengkais reziki dibirunya hamparan laut.Masa kecil adalah masa yang kurang menyenangkan untukku,selain hidup dalam sebuah keterbatasan ,sosok seorang ibu juga tak pernah kutemui sampai sekarang .Ada yang bilang padaku kalau ibuku wafat setelah melahirkanku,ada yang bilang beliau meninggal karena sakit,dan bahkan ada yang bilang ibuku sebenarnya masih hidup tapi beliau sengaja meninggalkanku dan ayah ke suatu tempat yang amat jauh.dari semua sumber yang aku terima aku tak tau pada siapa aku harus percaya,tapi yang kurasa mereka seperti berbohong dan tak ingin berkata yang sebenarnya tentang kenyataanya.

Lambat laun aku lupa dan tak pernah ingin membahas yang namanya sosok ibu.Sepanjang hidupku hanya arti ayah yang aku tau,ayah itu seperti sebuah matahari yang sinarnya tak akan pernah habis sampai kapanpun,kecuali dunia ini benar-benar kiamat.aku teruskan cerita diatas.Saat hari minggu aku ikut ayah berlayar,menyusuri setiap sudut pantai untuk mencari dimana ikan-ikan pantai bersembunyi,mencari rejeki di hamparan laut bukan hal yang mudah,aku dan ayah harus melewati sejuta tantangan ,mulai dari menaklukan ombak,melawan kerasnya karang,bersahabat dengan cuaca,sampai mendayung perahu saat solar mulai habis.Dari situlah aku mulai belajar bagaimana cara bersahabat dengan alam,bagaimana cara menjalani hidup dengan penuh perjuangan,dan bagaimana cara menghargai jerih payah seorang ayah menghidupi anaknya.Pagi berganti siang,dan siang berganti sore,tak terasa perjalanan hari*ini berakhir ,aku dan ayahku segera kembali ketepi dan merapatkan perahu,tanpa kami sadari ada satu kewajiban yang tak kami penuhi,yaitu sholat dhuhur ,dan setiap hari berlangsung seperti itu,ada rasa bersalah dalam hati,tapi tak ada jalan lain kecuali meninggalkannya dan menggantinya dengan jamak takhir,bukan niat meninggalkan,tapi keadaan yang memaksa ,apa yang harus kami lakukan saat kami berada ditengah laut??dalam hati hanya ampunan dosa yang kuserukan.Hari ini semuanya terasa bersahabat,seharian cuaca amat cerah dan tangkapan lumayan memuaskan ,sore itu berakhir dengan indah ,aku dan ayahku segera meninggalkan hiruk pikuk pantai dan kembali ke rumah.

RUN….

Setelah sampai dirumah tak ada nasi menyambut kami yang tengah kelaparan,dari situ pelahan aku mulai sadar sosok seorag ibu itu memang penting untukku dan ayah,seandainya ada ibu pasti kami berdua tak perlu menahan lapar karena belum ada makanan diatas meja,seandainya ada ibu pasti setiap hari ada orang yang menyambut didepan pintu dan menyiapkan air hangat untuk mandi.Aku terdiam dan memandangi ayahku yang tengah asyik mengipas ngipas mukanya dengan topi anyaman dari bamboo.

“nak….mari sholat”

Aku berkedip dan mengganggukan kepalaku,segera kami menuju kamar mandi yang hanya berukuran 2x2m itu dan mulai membasuh muka sampai ujung kaki.Sajadah rombengan yang dibeli ayah tempo hari kuambil dari kugelar diatas ranjang bamboo yag di buat oleh ayah sendiri.Mukenah usang bekas tetangga masih bagus,masih bisa untuk dipakai ,segera kuakhiri perbincangan dan kulantungan nada iqomah..dan jamaah pun dimulai.

“ya rob….kusyukuri semua hal yang kau berikan padaku,kenikmatan dan kesempatan hidup yang aku rasakan sampai saat ini,ada satu rasa yang menderaku saat ini ya rob,,,ketahuilah,meski kau tak ingin mendengar aku akan tetap mengutarakannya.Sesunggunya rasa itu adalah rasa bosan menjadi orang miskin ya rob ,aku tau menyimpang dari takdirmu adalah kebodohan besar yang tertanam dalam hati,,sekali lagi aku hanya ingin mengungkapkannya padamu,maafkan aku.”

Siapa didunia ini yang tak ingin menjadi orang sukses???jawabnya adalah orang gila dan orang mati.Buatku sukses itu hanya sebuah impian semata .Apa yang bisa dilakukan seorang nelayan pantai terhadap anaknya???mungkin hanya melindunginya,berusaha memberikan kehidupan yang layak,dan memberikan kesempatan untuk bisa baca tulis,tak lebih..dan itulah yang kurasakan .Ada sisi yang tak kusuka pada ayahku ,yakni tak pernah mendukung cita cita yang kuimpikan,berbagai alasan terlontar,karena otakku tak mampu,karena aku hanya anak nelayan ,dan alasan khususnya adalah keterbatasan biaya.Disini bisa sekolah sampai SMP itu sudah luar biasa,apalagi SMA,hanya orang tertentu yang bisa melanjutkan ke bangku SMA,selain SMA mahal alasan jarak juga diperhitungkan.Desaku desa pedalaman dipantai selatan,hanya ada jenjang sekolah SD dan SMP,sedang SMA di desa sebarang kalaupun mau sekolah hanya bisa ditempuh dengan sepeda motor,sebenarnya ontel juga bisa,tapi karena medan yang tak bersahabat jadi tak memungkinkan untu naik ontel.jaraknya pun tak nanggung nanggu 7 km.Jadi kalau sudah lulus SMP ,tak ada biaya dan tak ada kendaraan ya sudah!!,kehidupan pendidikan berakhir dan kembali ke habitat awal ,LAUT.

“belajarlah…..ayah tau kau membenci ayah ,bukan tak mendukung cita citamu ,tapi ketahuilah ,apa yang ayah punya???”

Aku diam dalam balutan mukenah usang itu,pola fikir mulai berubah,harus kusadari bukan karena ayah tak mendukungku,ada banyak hal yang tak merestuiku untuk menjadi orang kaya ,kututup jendela rumah dan kumulai aktivitas belajar ,menjalani hidup apa adanya dan berusaha pelahan mengubah hidup.

Pagi ini aku bangun lebih awal,aku igin memasakan nasi goreng udang kesukaan bapak,sisa tangkapan kemaren,sebenarnya ingin memasak yang lebih